Mentengnews.com – Pekanbaru :
Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi narasumber pada Seminar Nasional Relawan Garis Depan Pemuda Ambil Peran Menjadi Relawan Garis Depan di Gedung Aula Kampus Umri pada Jumat, 24 juni 2024.
Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Riau (Mapala Umri) tampak dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai Kampus di Pekanbaru.
Hingga ada yang dari luar kota pekanbaru seperti Institut Agama Islam Arrisalah Guntung Indragiri Hilir.
Dalam pemaparannya, Pangarso mengatakan, pemuda untuk menjadi relawan harus mengetahui perannya sebagai relawan penanggulangan bencana.
Salah satunya memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara suka rela dan iklas dalam upaya penanggulangan bencana.
Dihadapan para peserta seminar, Pangarso menambahkan terdapat tujuh target dari Kerangka Kerja Sendai atau dikenal dengan istilah Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR) untuk Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2015 – 2030.
Upaya tersebut untuk mengurangi kerusakan infrastruktur, mengurangi jumlah kerusakan akibat bencana, mengurangi jumlah penduduk terdampak bencana, dan terakhir mengurangi kematian akibat bencana.
“Hari ini bencana sudah ratusan orang meninggal karena bencana jadi target kita belum bisa mengurangi,” terang pria yang akrab disapa mas papang itu.
Sementara itu, peran relawan muda juga bisa meningkatkan pengurangan risiko bencana melalui ketersediaan informasi dan Early Warning System (EWS), kerjasama internasional, strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) nasional dan lokal.
Lebih lanjut dalam acara seminar tersebut para peserta tampak antusias dalam mengikuti jalan nya seminar.
Sebab para peserta mendapat berbagai hadiah menarik dari para narasumber. Salah Satu yang berkesan adalah para peserta mendapat buku Cara Menjadi Relawan Garis Depan secara gratis. Sebanyak 50 buku dibagikan untuk pendaftar pertama dalam acara tersebut.