“Mobil Truk Pengangkut Batu Bara Tiap Hari Transfer Debu Kerumah Warga”
Mentengnews.com – Indragiri Hulu:
Diduga kurangnya ketegasan dari pemerintah dan aparat penegak hukum sehingga bebasnya truk angkutan batu bara dari kecamatan peranap menuju pelabuhan di kecamatan kuala cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, Mengakibatkan banyak jalan berlobang, rusak dan debu masuk ke kerumah warga yang mengakibatkan banyaknya datang penyakit akibat debu truk pembawa batu bara.
Plt Ketua WBI Kabupaten Indragiri Hulu Aprianto, mendapat informasi dari pengurus WBI di kecamatan pasir penyu air molek, menyampaikan setiap hari ratusan truk pengangkut batu bara melewati jalan ini, sehingga warga kecamatan pasir penyu marah dan menghentikan truk pengangkut batu bara.
Peristiwa ini terjadi senin (12/8/2024) pagi di Jalan elak air molek kecamatan pasir penyu. Puluhan warga menghentikan angkutan batu bara yang melintas di jalan elak, tepatnya di dekat kawasan STAI Air Molek.
Penghentian truk batu bara ini karena warga tidak tahan dengan debu yang setiap hari di hirup warga dan ada warga yang sesak nafas karena menghirup debu pengangkut batu bara.
“Sudah tidak tahan kami makan debu gara-gara truk batu bara ini.” sebut Eli salah seorang warga kepada Pengurus WBI
Kondisi hingga siang, Ratusan truk yang terhenti di jalan elak tidak dapat melintas karena dihadang warga. Terlihat aparat kepolisian sudah turun mengamankan lokasi.
Penghentian truk batu bara ini sebelumnya juga terjadi di desa bongkal malang, kecamatan kelayang karena warga resah akibat angkutan batu bara jalan di daerah tersebut hancur.
Plt Ketua Warga Bumiputra Indonesia Kabupaten Indragiri Hulu ( WBI) Aprianto, gerah melihat tidak pekanya dan diduga tidak berpihaknya pemerintah setempat kepada masyarakat tempatan yang setiap hari menghirup debu truk batu bara.
Kita meminta pengusaha batu bara yang ada di inhu untuk membuat jalan operasional sendiri dan kepada pemerintah provinsi Riau, pemerintah kabupaten Inhu dan pengusaha batu bara untuk cepat merespon keluhan masyarakat.” ucap Aprianto
“Kami berharap pemerintah dan pengusaha batu bara mencari solusi. Jangan hanya pihak kepolisian saja yang disibukkan untuk pengamanan. Karena bisa jadi penghentian angkutan batu bara ini bakal terjadi di kecamatan lain yang dilintasi. Karena sudah terjadi di kelayang, ini terjadi lagi di pasir penyu.” Kata Aprianto
Aprianto kembali menyarankan jika keluhan masyarakat ini tidak di respon cepat, kita nanti dari WBI akan turun kelapangan melakukan aksi demo di kantor perusahaan batu bara, kantor Gubernur Riau, Kantor Bupati Inhu dan Pelabuhan.” tutup Aprianto dengan tegas