Mentengnews.com – Jakarta :
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Terkadang kita mengalami sulit tidur atau Insomnia.
Padahal tidur secukupnya adalah penting untuk kesehatan dan kesegaran.
Agar bisa tidur nyenyak yang berkualitas kesehatan dan bernilai ibadah Rasuululaah SAW Mengajarkan kita Doanya melalui Sahabatnya.
TRUE STORY:
Rasuulullaah SAW pernah mengajari Sahabatnya bernama Zaid Bin Tsaabit RA Doa yang bisa mengatasi kesulitan tidur karena Zaid semalaman tidak bisa tidur;
اللَّهُمَّ غَارَتِ النُّجُومُ وَهَدَأَتِ الْعُيُونُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ أَهْدِئْ لَيْلِيْ وَأَنِمْ عَيْنِي .
“Allaahumma ghaaratin nujuumu, wa hada’atil ‘uyuunu, wa Anta hayyun qayyuumun, laa ta’khudzuhuu sinatun wa laa naum.
Yaa hayyu, yaa qayyuum, ahdi’ lailii wa anim ‘ainii”.
(“Yaa Allaah, Tuhanku, bintang-bintang telah ‘tenggelam’, dan banyak bola mata menjadi tenang sementara Engkau adalah Tuhan Yang Maha Hidup dan Maha Tegak Perkasa, Kantuk dan tidur tidak mempengaruhi-Mu yaa Allaah Tuhan Yang Maha Hidup dan Maha Tegak, kumohon Tenangkanlah malam ini untukku dan istirahatkanlah kedua bola mataku”
POINTERS:
1. Hafal dan amalkan Doa tersebut. Tidur akan nyenyak dan bernilai ibadah.
2. Rasuulullaah SAW tidur rata rata 4 jam sehari semalam.
3. Tidur Siang yang disebut QAILUULAH adalah Sunnah Rasuulullaah SAW yang Dipraktikkan di banyak negara negara.
Qailuulah, adalah tidur sekejap di siang hari. قيلولة
Rasuulullaah SAW bersabda:
قيلوا فإن الشياطين لا تقيل“
Arti:
“Ber Qailuulah lah kalian (tidur siang lah) karena setan tidak tidur siang.”
(Hadits Sahih Riwayah Abu Nu’aim dalam kitab Ath-Thibb 1)
4. Jika ditelusuri sabda Rasuulullaah di atas, ini merujuk kepada Rirman Allaah SWT Sutah Aar-Ruum ayat 23 tentang keberkahan melakukan tidur di tengah hari:
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ”
Arti:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allaah SWT adalah tidurmu di waktu malam dan tidurmu di siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang orang yang mendengarkan.”
5. Selanjutnya, dalam Surah Al-Naba, ayat 9 Allaah SWT berfirman:
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا“
Arti:
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat sejenak.”
6. Dalam bahasa Arab ada peribahasa:
إن أقل الناس نوماً أقصرهم عمراً،
Arti:
“Orang yang paling sedikit tidurnya, paling pendek umurnya”.
7. Namun, tidur siang bisa menjadi malapetaka, terutama jika dilakukan lebih dari satu jam, bisa menyebabkan lemas dan kelelahan setelah bangun tidur, dan dapat menyebabkan insomnia atau kesulitan tidur di malam hari.
8. Ada beberapa negara yang membolehkan karyawan atau tenaga kerjanya untuk tidur siang:
– Spanyol memiliki tradisi Siesta atau tidur siang, yang biasanya dilakukan di jam kerja saat musim panas. Pemerintah Spanyol berusaha melindungi Siesta sebagai aset budaya dengan membuat sebuah aturan khusus.
Aturan tersebut bertujuan untuk melindungi Siesta agar tetap lestari sekaligus memastikan hak-hak warganya dalam menjalankan siesta. Sebagai konsekuensinya, para pegawai di Spanyol yang mengambil kesempatan Siesta harus pulang lebih telat yakni pukul 20.00.
– Di Italia tradisi tidur siang ini dikenal dengan nama Riposo , tradisi ini sebagai pengaruh Siesta di Spanyol.
– Di Yunani dikenal dengan Mesimeri,
– Di Jepang dikenal dengan nama Inemuri.
Menurut kebudayaan Jepang, tidur siang saat bekerja merupakan pertanda ketekunan dan bukti bahwa seseorang telah bekerja dengan keras hingga kelelahan. Hal ini juga merupakan efek samping dari budaya kerja Jepang yang sangat tinggi,
– Di Arab Saudi, punya tradisi, Sholat Dzuhur berjanaah, dan pulang sejenak untuk istirahat tidur sejenak ber Qailuulah, dan sore baru kembali beraktifitas.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Jakarta.
Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PM Gontor, Ponorogo.
Alfaatihah.
Aamiin