Proyek Pembangunan Halte Sungai Di TPTM Diduga Banyak Kejanggalan, Dinas Terkait Langsung Turun Kelokasi, Konsultan Pengawas Buka Suara

Hukum & Kriminal7688 Dilihat
banner 468x60

Mentengnews.comRokan Hilir :

Kegiatan pembangunan halte Sungai di bawah pengelolaan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Riau yang berlokasi di Kepenghuluan Mesah, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM) Kabupaten Rokan Hilir, kini menjadi perhatian publik.

banner 336x280

Proyek yang didanai oleh APBN Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran (TA) 2024 ini diduga kuat tidak sesuai dengan Bestek. Kamis (13/2/2025)

Terkait hal tersebut, dari pantauan media ini, PPK (BPTD) Provinsi Riau, Dishub Kabupaten diwakili oleh Sekretaris Dinas Widagdo aly, S, Sos, didampingi Kabid Lalin dan Kabid Keselamatan, serta BPTD diwakili oleh Riki Nelson selaku PPK kegiatan beserta Staf dan dari balai juga hadir Ridwan SH Mantan Penghulu Mesah, Meninjau langsung pekerjaan proyek, Selasa (11/02)

Dari informasi yang dihimpun oleh media ini, Halte Sungai yang dikerjakan oleh CV. Tirta Persada, dengan Pelaksana yang bernama Willy kepada media ini menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan terjadi perpanjangan waktu pekerjaan karena situasi air dan perubahan volume.

Kemudian, adanya perubahan gambar dan juga ada penambahan kubik tanah timbun, kata PPK Pelaksanaan sudah sesuai..

Hal ini tentunya bertolak belakang dengan apa yang disaksikan dan informasi yang didapat oleh awak media ini, “sangat lambat dan diduga kuat tidak mengikuti Bestek serta aturan yang ada, dan proyek sudah melewati batas waktu yang sudah di tentukan”.

Di sisi lain, bahwa pembangunan halte Sungai di Desa Mesah pekerjaannya terlihat sedang berlangsung pemasangan papan mal untuk pengecoran.

Pengerjaan proyek tersebut terkesan kurang nya pengawasan serta dalam pelaksanaan di temukan kejanggalan apalagi terlihat tukang pengerjaan tersebut tidak menguasai Bestek, salah satu nya adalah terlihat angker yang sudah di cor lalu di potong dan juga anker yang di potong tersebut di las kembali .

Ridwan SH menerangkan bahwa pekerjaan proyek kurang nya pengawasan dari pihak terkait hingga pekerjaan menjadi sedemikian Jikalau dibiar kan

Ridwan SH menerangkan,” Saya selaku perwakilan masyarakat merasa heran dengan ada nya kejangalan pelaksana proyek hal ini agar dapat memastikan bahwa tukang 5 kali gonta ganti kami menduga penyimpangan dalam pelaksanaan proyek.

Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Balai Pengelolaan Transportasi Darat kelas ll Riau akhirnya menjelaskan kepada pelaksanaan bahwa saya sebagai PPK Menyatakan hal sedemikian terjadi saya tegas kan bahwa kegiatan berjalan,sesuai bestek ada nya perubahan itu karna situasi bibir sungai mungkin di bulan 3 ini kita turun kan tim audit.

Biar tau di mana kekurangan pekerjaan tersebut jadi saya berterimakasih dengan pak ridwan dan rekan rekan Atas pengawasan yang di lakukan ia meminta kepada pelaksanaan,pembangunan ini dapat berjalan dengan baik ungkap nya PPK.

Di tempat yang sama Pihak pelaksanaan Weli menjelaskan kepada media ini bahwa kegiatan nya kegiatan ini sudah sesuai prosedur dan Bestek, kami kerjakan namun keterlambatan itu karna situasi alam seperti pasang besar tingkat kriminalisasi pencurian. jadi keterlambatan sudah di perpanjangan waktunya.

Namun Ridwan SH mengatakan kepada pihak yang setelah turun kelokasi kegiatan halte saya menyatakan selagi itu tidak lari dari acuan lanjut tapi apabila ada ada kecurangan kecurangan saya merasa kesal bangunan itu mengusulkan diwaktu saya menjabat penghulu jadi saya ingin kegiatan itu selesai sesuai apa yang di harapkan masyarakat,supaya jadi kebanggaan halte nanti itu yang kami harap kan

Selanjutnya Pengawas CV HANAAZ Jaya Konsultan saat di konfirmasi media ini menyebutkan bahwa dirinya hanya seminggu sekali mengawasi proyek tersebut, dan Kami sudah 2 kali ngirim surat teguran.

(Red*)

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *