Mentengnews.com – Jakarta :
Begitu mulianya etika Muslim, sampai Setan pun dilarang kita sumpahi.
Allaah SWT telah memberi kesempatan Jin nakal berupa Iblis dan Setan untuk mengganggu Manusia.
Maka sangatlah manusiawi, jika ada perasaan takut dari gangguan, bujuk rayu dan bisikan Iblis atau Setan.
Orang yang tidak Sholat dan suka bermaksiat akan jauh dari Tuhan, dan dekat dengan Iblis dan Setan.
Dan jika sudah dekat dengan Setan, maka Manusia akan “kesetanan”, tega memperkosa, merampok, korupsi bahkan membunuh, memutilasi keluarga sendiri, lalu menyesal tiada guna, siksa Kubur dan Api Neraka pun menanti.
Meskipun demikian sadisnya Setan, Rasullullah SAW Melarang Ummatnya menyumpahi Setan, akan tetapi Menyuruh Ummat nya Memohon dijauhkan dan dilindungi dari Setan. Karena Ummat Muslim, Mukmin dituntut BERAKHLAK mulia, tinggi, tidak suka menghina, melecehkan dan menyumpahi semua makhluk ciptaan Allaah.
TRUE STORY:
1. Rasuulullaah SAW Bersabda Melarang Ummatnya menyumpahi Setan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
لا تسبوا الشيطان وتعوذوا بالله من شره.
صحيح الجامع.
Arti:
“Jangan menyumpahi Setan, akan tetapi memohonlah perlindungan pada Allaah agar dijauhkan dari kekejaman Setan”.
(Hadits Sahih, dalam Kitab Sahiih Al-Jaami’ No.7318).
2. Islam Mewajibkan Ummatnya berbudi luhur, berakhlak mulia:
أَمَرَ الإسلام بحُسْن الخُلُق حتي مع الشيطان.
عن أبي هريرة -رضي الله عنه-أنَّ رسولَ اللهِ-ﷺ-قال:
(لا تسُبُّوا الشيطانَ ، وتعوَّذُوا باللهِ من شرِّهِ. )
المصدر: صحيح الجامع – 7318.
الشرح:
حثَّ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أُمَّتَه على الآدابِ الحَسَنةِ، وأرشَدَهم إلى ما فيه صلاحُهم في الدُّنيا والآخرةِ، كما علَّمَنا أنْ نَنشغِلَ بالعملِ الصَّالحِ دونَ الِانسياقِ وراءَ سَبِّ الغيرِ، وتَعليقِ أخطائِنا عليه، ولو كان الشَّيطانَ، ومِن هذه الآدابِ: ما جاء في هذا الحديثِ؛ حيثُ يقولُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: “لا تسُبُّوا” والسَّبُّ هو الشَّتمُ، “الشيطانَ”؛ وذلك لأنَّ السَّبَّ لا يَدفَعُ عنكم ضَررَه، ولا يُغْني عنكم مِن عَداوتِه شيئًا، “تعوَّذُوا باللهِ مِن شَرِّه”، أي: الْزَموا التَّعوُّذَ منه، وهو طلَبُ اللُّجوءِ والحِمايةِ مِن اللهِ عزَّ وجلَّ، وهو قولُ:
(أعوذُ باللهِ مِن الشيطانِ الرَّجيمِ)؛
فإنَّه المالِكُ لأمْرِه، الدافعُ لِكَيدِه عمَّن شاء مِن عِبادِه.
Inti maknanya:
– jangan menyumpahi, menghina, melecehkan siapapun termasuk Jin, Iblis dan Setan.
– Menyumpahi, melecehkan tidaklah menghilangkan bahayanya dan tidak juga menghentikan kebencian dan permusuhannya pada kita,
– maka perbanyaklah memohon dilindungi dan dijauhkan dari kejahatan Jin, Iblis dan Setan
POINTERS;
1. Allaah SWT, Memerintahkan orang orang yang beriman agar selalu menjauhi Iblis dan Setan dengan selalu BERDOA, memohon agar dijauhkan dari Setan.
Inilah bacaan penangkal Setan sbb ;
رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِۙ .
وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ
“Rabbi, a’uudzu biKa min hamazaatisy Syayaatiin.
Wa a’uudzu biKa Rabbi an yahdhuruun”.
Arti:
“Yaa Allaah Tuhanku, aku berlindung padaMu dari bujuk rayu dan bisikan Setan.
Dan aku berlindung pada Mu yaa Tuhanku, agar Setan setan tidak mendekati aku”.
Doa inilah yang Allaah ajarkan kepada kita di dalam Al-Quran Surah Al-Mukminuun 23, ayat 97-98, halaman 348 ).
Yo, mari kita hafalkan dan sering sering membacanya, agar Jin yang berupa Setan dan Iblis menjauhi kita.
Dan lebih Afdol lagi, setelah baca doa tersebut, lanjutkan membaca;
– Ta’awwudz ( A’uudzu Billaahi Minasy Syaitoonir Rajiim).
– Qul A’uudzi Birabbil Falaq….
– Qul A’uudzu Birabbin Naas….
2. Jika terkena rayuan Setan, Manusia bisa sesat dan berbuat hal hal yang tidak masuk akal; bisa gila, bisa merampok, berani membunuh ibu, ayah, isteri, suami atau anak, memperkosa, korupsi, minum miras, narkoba, seks bebas, selingkuh dan kemungkaran lainnya tanpa merasa berdosa saat melakukannya, setelah terjadi Setan pun pergi, dan tinggallah penyesalan dan penderitaan. Siksa Kubur dan Api Nerakapun menanti.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasullullah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Jakarta
18. 02. 2025
Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PMD Gontor, Ponorogo.
Alfaatihah.
Aamiin