60 TAHUN SHOLAT, TAPI ZERO PAHALA

Agama1127 Dilihat

Mentengnews.com  – Jakarta :

Alhamdulillaah jika sudah mampu rutin Sholat. Karena Sholat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar tawar, bahkan Sholatlah yang membedakan Muslim dan Non-Muslim.

Orang yang tidak Sholat, tidak disebut Orang Islam. Karena Sholat adalah salah satu dari 5 Syarat menjadi Orang Islam atau Muslim.
Bahkan Rasuulullaah SAW Menegaskan berulang kali:
“Siapa yang sengaja meninggalkan Shalat, maka ia telah Kafir”.

TRUE STORY:
1. Rasuulullaah SAW Bersabda Mewanti wanti:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ، لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ
وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ.
Arti:
“Sungguh, ada orang yang
Shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima Shalatnya walau satu pun.
Boleh jadi, dia sempurnakan Ruku’ nya tetapi Sujudnya tidak sempurna, atau dia menyempurnakan Sujudnya, namun tidak menyempurnakan Ruku’ nya”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abi Syaibah).

2. Rasuulullaah SAW bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلا لا يُتِمَّ رُكُوعَهُ يَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ وَهُوَ يُصَلِّي ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” ،
ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الَّذِي لا يُتِمُّ رُكُوعَهُ وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ ، مَثَلُ الْجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَانِ لا يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا. رواه الطبرانى.

Arti:
“Rasuulullaah SAW Melihat seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan Ruku’ nya, seolah mematuk matuk kepalanya saat Sujud .
Lalu Rasuulullaah SAW Bersabda:
“Sekiranya orang ini mati dalam keadaan seperti ini, niscaya ia mati bukan pada tuntunan Agama Muhammad SAW”.
Dan Rasuulullaah SAW melanjutkan sabdanya: “Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan Ruku’ dan Sujudnya karena tergesa gesa, seperti burung gagak yang mematuk darah, dan seperti orang lapar yang hanya makan satu atau dua buah Kurma yang tidak akan memberikan manfaat apa-apa kepadanya”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
At Thabraani)

3. Rasuulullaah SAW Bersabda, Menegaskan agar Ruku’ dan Sujud disempurnakan:

أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ.
(رواه البخارى و مسلم)
Arti:
“Sempurnakanlah Ruku’ dan Sujudmu”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari 6644 dan Muslim 4525)

4. Al Imam Ahmad dan Ibnu Maajah meriwayatkan:
“Kami pernah Sholat di belakang Rasuulullaah SAW, dan Rasuulullaah SAW melirik kepada orang yang Sholatnya tidak tegak lurus tulang punggungnya ketika Ruku’ dan Sujud.

Setelah selesai Sholat, Rasuulullaah SAW bersabda:

يا معشر المسلمين لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ والسُّجُوْدِ.
(رواه أحمد و ابن ماجه)
Arti:
“Wahai Ummat Muslimin, tidak ada nilai Shalat bagi mereka yang tidak lurus sempurna punggungnya ketika Ruku’ dan Sujud’”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 16297, Ibnu Majah 871 dan diperkuat oleh Al Imam Al Albani dalam Shahihul Jaami’ 7977)

5. Abu Ya’laa RA meriwayatkan dalam Kitab Musnad-nya bahwa Rasuulullaah SAW melihat seorang laki laki yang sedang Sholat tetapi tidak menyempurna kan Ruku’nya. Dia Ruku’ seperti ayam yang sedang mematuk matuk dalam sujudnya karena terlalu cepat, maka Rasuulullaah SAW bersabda:

لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى ما هو عليه مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ.
(رواه الطبرانى)
Arti:
“Kalaulah orang ini meninggal dengan keadaan Sholat yang demikian, maka dia meninggal bukan di Agama Nabi Muhammad”
(Musnad Abu Ya’la No 7184, diriwayatkan oleh
At Thabraani dalam
Kitab Al Kabiir No 3840, diperkuat oleh Al Albani dalam Kitab Shifatul Shalaah halaman 131)

6. Al Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasuulullaah SAW memerintahkan kami 3 hal dan melarang kami 3 hal:

ونَهَانِي عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ، وإِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الكَلْبِ، والْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ. (رواه أحمد)
Arti:
“Rasuulullaah SAW Melarangku Sujud tergesa gesa, cepat seperti ayam mematuk matuk, duduk seperti duduknya anjing, dan menoleh-noleh seperti rusa”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 8106, Diperkuat oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Shahiih At Targhiib 555)

7. Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Bukhari dalam Kitab Shahih
Al Bukhari, bahwa suatu ketika Hudzaifah Bin Yaman melihat orang yang tidak sempurna Ruku’ dan Sujudnya.
Ketika orang ini selesai Sholat, Hudzaifah berkata kepadanya:
“Sholat seperti apa itu?”
Lalu Al Imam Hudzaifah menuturkan, bahwa; “Seandainya engkau mati, engkau mati bukan di jalan Sunnah
Rasuulullaah”

Dalam riwayat lain: “Seandainya engkau mati, engkau mati tidak di atas fitrah yang Allaah fitrahkan untuk Muhammad SAW”
(Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari 791)

8. Rasuulullaah SAW bersabda:

لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى صَلَاةِ عَبْدٍ لَا يُقِيمُ فِيهَا صُلْبَهُ بَيْنَ رُكُوعِهَا وَسُجُودِهَا.
(رواه أحمد )
Arti:
“Allaah tidak Memandang Hamba yang tidak meluruskan tulang punggungnya ketika Ruku’ dan Sujud”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 16283).

9. Ummul Mukminiin Aisyah RA menuturkan:
“Rasuulullaah SAW kalau bangkit dari Ruku’, tidak turun Sujud sampai benar-benar Tuma’niinah berdiri lurus sempurna.
Dan apabila Rasuulullaah SAW bangkit dari Sujud, beliau tidak Sujud kembali sampai benar-benar duduk lurus dengan sempurna”.
(Hadits Sahih Riwayah
Al Imam Muslim 498)

POINTERS:

1. Ruku’ dan Sujud yang sempurna adalah syarat sah nya Shalat, maka berhati hatilah.
Sempurnakanlah Ruku’ dan Sujud. Jangan tergesa gesa, Ruku’ dan Sujudlah berlama lama.

2. Sholat jika dikerjakan sebagai kewajiban, maka akan terasa berat dan menjadi beban dan akan tergesa gesa.
Tetapi jika dikerjakan sebagai keperluan, kebutuhan dan kesempatan mendapatkan ampunan, maka akan terasa ringan dan perlu, maka akan Sholat yang khusyu’ dan berlama lama”.

3. Di Saat Ruku’ dan Sujud itulah, dosa dosa berguguran. Maka Ruku’ dan Sujudlah berlama lama.

4. Agar bisa lebih fokus saat Sholat, bacalah Surah atau Ayat yang difahami artinya walau pendek, agar bisa khusyu menghayatinya, dan Setan bernama “Khanzab”, setan spesialis pengganggu orang Sholat, tidak mampu menggoda melarikan pikiran ke mana mana.

5. Perbaikilah Sholatmu, Allaah Memperbaiki hidupmu.

6. Usahakan Sholat selalu tepat waktu, di awal waktu maka akan terasa lebih ringan dan ni’mat.

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Oleh:
Abdul Hamid Husain
Di Kampus 2 Alhusniyah, Tembilahan, Inhil, Riau.
21. 04. 2025

Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PMD Gontor, Ponorogo.
Alfaatihah.
Aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *