Mentengnews.com – Dumai :
3 Juli 2025 – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Laskar Hulubalang Melayu Bersatu (LHMB) Kota Dumai melakukan audiensi dengan pihak manajemen PT Patra Jasa Dumai, menyusul surat desakan resmi yang telah mereka layangkan sebelumnya. Agenda utama pertemuan ini adalah menuntut transparansi dalam proses perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan, di tengah laporan keresahan dari masyarakat.
Pertemuan tersebut diterima langsung oleh Bapak Medi, selaku Facility Manager PT Patra Jasa. Dalam pertemuan itu, DPD LHMB menyoroti bahwa dari ribuan pelamar yang mendaftar, hanya sekitar 60 orang yang diterima untuk proses rekrutmen lebih lanjut. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar dari masyarakat, khususnya para pemuda tempatan yang merasa sulit menembus peluang kerja di perusahaan tersebut.
“Kami menerima banyak laporan dari masyarakat, khususnya anak-anak daerah yang merasa tersisih. Perekrutan harus terbuka dan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku. Kami dari LHMB ingin melihat langsung data 60 orang yang dikabarkan lolos tersebut. Apakah benar-benar sesuai prosedur atau justru diwarnai dengan praktik titipan. Jangan sampai anak daerah hanya jadi penonton di kampung sendiri,” tegas Wan Ade, Panglima Muda LHMB Dumai.
Menanggapi hal ini, Pak Medi menjelaskan bahwa data lengkap belum dapat disampaikan karena saat ini proses rekrutmen belum sepenuhnya selesai. Dari 60 kandidat yang lolos seleksi, mereka masih harus menjalani tes MCU (Medical Check-Up) sebagai tahap akhir seleksi.
“Data belum bisa kami berikan saat ini karena bukan wewenang saya secara langsung, dan prosesnya juga belum selesai. Namun, kami siap membuka data tersebut setelah proses MCU rampung, kemungkinan minggu depan audiensi dapat dilanjutkan dengan informasi lengkap,” jelas Medi.
Meski begitu, LHMB menegaskan akan terus mengawal proses ini hingga tuntas. “Kami tidak akan tinggal diam. Kami akan kawal hingga ke akar. Ini bukan semata-mata tentang pekerjaan, tapi soal keadilan dan keberpihakan terhadap anak daerah,” tutup Wan Ade.
Audiensi ini diharapkan menjadi awal dari keterbukaan yang lebih baik antara perusahaan dan masyarakat, serta menjadi pengingat pentingnya peran sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar, khususnya di Kota Dumai.