Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo,M,Si Menerima Gelar  “Anugerah Adat Ingatan Budi” di Balai Adat LAM Riau.

Terpopuler4425 Dilihat

Mentengnews.comPekanbaru:

12 Juli 2025 – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo,M,Si menerima gelar kehormatan adat Melayu bertajuk “Anugerah Adat Ingatan Budi” di Balai Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Gelar ini merupakan bentuk penghormatan mendalam dari masyarakat Melayu Riau terhadap sosok pemimpin Polri yang dinilai memiliki kontribusi nyata dalam menjaga nilai-nilai adat, budaya, dan kelestarian alam Melayu.

Upacara penganugerahan berlangsung penuh khidmat dan sakral, dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Gubernur Riau Abdul Wahid, Wakil Gubernur SF Hariyanto, Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo, Ketua Umum MKA LAM Riau Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, Ketua Umum DPH LAM Riau Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, Bupati Bengkalis Kasmarni, Datuk Seri Kabupaten Bengkalis Syaukani Al Karim, Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan, S.I.K,.M.I.K, dan ratusan tamu kehormatan lainnya. Gelar “Anugerah Adat Ingatan Budi” diserahkan langsung melalui prosesi adat oleh pemuka LAM Riau, lengkap dengan pemasangan tanjak, selendang adat, pembacaan naskah kehormatan, serta prosesi tepuk tepung tawar.

Gelar Ini Bukan Sekadar Simbol Budaya, Ketua Majelis Kerapatan Adat MKA-LAMR Datuk Seri H.Raja Marjohan Yusuf melalui Ketua Umum DPH-LAMR Datuk Seri H.Taufik Ikram Jamil, menjelaskan bahwa gelar ini merupakan bentuk rasa hormat dan balas budi masyarakat Melayu Riau atas dedikasi Kapolri dalam merawat nilai-nilai budaya dan adat Melayu. “Gelar ini adalah pengakuan terhadap komitmen beliau yang tidak hanya menjaga keamanan negara, tetapi juga ikut menjaga warisan kebudayaan kami,” ujar Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehormatan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa anugerah tersebut adalah simbol tanggung jawab moral sekaligus pengingat bahwa pengabdian sejati harus dilandasi nilai-nilai luhur, keikhlasan, dan rasa cinta terhadap bangsa. “Gelar ini menjadi cambuk moral bagi kami di Polri untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. ‘Ingatan Budi’ adalah cermin agar setiap tindakan kita berakar dari kebaikan, dan membawa manfaat yang bisa dikenang,” ungkap Kapolri.

Kapolri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, menjaga kerukunan, dan menyukseskan agenda pembangunan nasional, terlebih dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan disrupsi teknologi. Kapolri turut mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya menjaga semangat persatuan dalam keberagaman: “Kita adalah bangsa yang beraneka ragam, tetapi harus tetap satu jiwa, satu kehendak, hidup rukun sebagai keluarga besar untuk meraih cita-cita Indonesia Emas 2045,” sebutnya.

Penganugerahan ini bukan hanya penghormatan terhadap individu, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara institusi negara dan masyarakat adat. LAM Riau, sebagai lembaga pelestari budaya Melayu sejak 6 Juni 1970, dinilai berhasil menjaga jati diri budaya di tengah arus globalisasi. Kapolri berharap momen ini menjadi jembatan untuk memperkuat kolaborasi antara Polri dan masyarakat adat, khususnya dalam mewujudkan stabilitas kamtibmas yang berbasis pada kearifan lokal. “Jika kita selalu bersatu, negeri ini pasti semakin berjaya,” tutup Kapolri dengan petuah Melayu.

Anugerah “Ingatan Budi” menjadi penanda penting bahwa kekuatan sebuah bangsa tak hanya dibangun oleh kekuasaan dan kebijakan, tetapi juga oleh nilai-nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat. Di tanah Melayu, kehormatan bukan sekadar gelar, ia adalah amanah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *