Mentengnews.com – Pekanbaru:
Puluhan warga yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan (KMPL), melakukan aksi bersih-bersih sampah di Sungai Siak, tepatnya di Pelabuhan Man Tj, Kota Pekanbaru, Aksi tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan. Sabtu (26/7/2025)
Dari Pantauan awak media di lokasi, remaja hingga orang dewasa terjun langsung untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di aliran sungai hingga membersihan eceng gondok, hal ini dilakukan agar aliran Sungai kembali lancar.
Dengan menggunakan alat-alat sederhana, para warga berjibaku melakukan aksi bersih-bersih sampah meski di tengah bau tak sedap yang cukup menyengat.
“Kegiatan ini dilakukan karena KMPS prihatin melihat pencemaran sungai siak, yang satu satu sungai kebanggaan masyarakat Riau. Sungguh banyak masyarakat kurang peduli dengan pencemaran. Sehingga melalui Goro ini kami akan coba menggugah hati masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan apa lagi sungai,” ujar Sekretaris KMPL Ibnu Hajar
Alhamdulillah Goro jni di hadiri oleh Anggota KMPL, Tomas, Warga bahkan Lurah Pesisir Abdullah, S.H., mereka semua mensupport kegiatan ini, kata Ibnu Hajar
Foto: Lurah Pesisir, Abdullah, S.H.
Ditempat yang sama, Wak Ijal selaku Ketua KMPL disela-sela kegiatannya kepada awak media mengatakan bahwa,” Kami sengaja melakukan Goro ini karena ketika kami kecil, mandi di Sungai Siak ini bisa, airnya bersih dan belum ada pencemaran kayak gini, maka kami akan coba step by step untuk membersihkan sampah dan membuang eceng gondok yang tumbuh disungai kita buang ketempat pembuanganya.
Saya juga berharap kepada Pak Wali untuk dapat mensuport Komunitas kami ini. Mari kita jaga aset Alam yang telah di Anugrahkan Allah Swt buat kita. Kita pelihara agar jadi indah, pungkas Wak Ijal.
“Kami juga berencana menanam pohon pohon yang fungsinya disamping keindahan Alami juga bisa membantu menahan Abrasi,” tambahnya.
Kegiatan Goro ini akan terus kami lakukan dan menjadi agenda rutin KMPL sampai Sungai Siak menjadi Sungai yang indah tampa ada sampah serta eceng gondok lagi, karena Goro merupakan warisan Leluhur kita dalam bekerja, tutup Wak Ijal yang juga seorang Budayawan Pekanbaru.
(Rls/Red)