Mentengnews.com – Pekanbaru – Riau:
Sebagai Sultan Siak ke-13, saya memandang persoalan antara Pemerintah Daerah Siak dan PT SSL bukan hanya sebatas sengketa kepentingan semata, melainkan juga menyangkut harkat, marwah, serta keberlangsungan harmoni di tanah Siak yang sejak ratusan tahun lalu telah berdiri di atas nilai-nilai kebijaksanaan.
Saya dengan penuh ketulusan menyatakan kesediaan untuk memfasilitasi dan menjembatani penyelesaian persoalan ini. Apabila Ibu Bupati Afni berkenan memberikan amanah dan tugas tersebut, saya yakin dan optimis dapat membantu mencarikan jalan keluar terbaik. Keyakinan ini lahir bukan semata karena kedudukan saya sebagai pewaris Kesultanan Siak, melainkan karena sejarah telah mencatat bahwa tanah Siak ini dahulu berada dalam naungan Kesultanan, dan adat yang diwariskan leluhur kami selalu menjunjung tinggi musyawarah, persaudaraan, dan keadilan.
Filosofi Siak sejak dulu adalah “menyelesaikan dengan kepala dingin, menjaga marwah dengan hati yang lapang.” Maka, saya percaya setiap persoalan, betapapun rumitnya, dapat diurai bila semua pihak mau duduk bersama dengan penuh keterbukaan, saling menghormati, dan mengedepankan kepentingan masyarakat banyak di atas segalanya.
Saya ingin mengingatkan bahwa tanah ini bukan hanya sekadar sumber daya, tetapi juga titipan untuk anak cucu kita. Jika kita keliru mengelolanya, maka generasi mendatanglah yang akan menanggung akibatnya. Sebaliknya, jika kita mampu menyelesaikan masalah dengan adil dan damai, maka kita akan meninggalkan jejak kebijaksanaan dan kesejahteraan bagi Siak yang kita cintai.
Oleh karena itu, saya menyerukan agar semua pihak membuka hati, menghindari sikap arogan, serta kembali pada semangat kebersamaan. Dengan izin Allah SWT, dengan adat yang kita junjung, dan dengan kearifan sejarah yang kita warisi, saya yakin jalan damai dapat kita temukan.
(Rls)