Mentengnews.com – Pekanbaru:
Oleh: Munawir Mattareng
Sekitar 45 tahun yang lalu China bukanlah raksasa ekonomi seperti sekarang sampai-sampai mereka ngga punya sepatu dan cukup pakaian. Sekolah cuma cukup satu pakaian, dan beli pakaian pas perayaan China Years (kalau kayak kita pas lebaran gitu).
Lebih mirip Negara Besar yang kekurangan Gizi
Tahun 1950-1970 an hampir semua catatan sejarah sepakat diawal era republik.
1 Oktober 1949 Mao Zedong mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dilapangan Tiananmen, Beijing menandai era baru Tiongkok.
Berikut ini faktor faktor utamanya negara China bisa berkembang pesat:
1. Reformasi ekonomi & kebijakan pemerintah : beralih dari ekonomi terpusat ke sistem yang mendekati pasar bebas, membuka diri terhadap investasi asing, memberikan intensif ekspor (pajak rendah), dan mendukung kewirausahaan.
2. Kemandirian & inovasi teknologi : mendorong investasi melalui kebijakan seperti “made in China 2025” , investasi riset besar-besaran dan kemampuan untuk menguasai teknologi baru dengan konsep reverse engineering (beli, bongkar, tiru, modifikasi).
3. Infrastruktur massif: Pembangunan infrastruktur massif (transportasi, komunikasi, dll) menjadi pertumbuhan yang kuat.
4. Demografi dan sumber daya manusia : Memiliki jumlah penduduk yang besar menjadi tenaga kerja produktif, didukung etos kerja yang keras, dan fokus pada peningkatan taraf hidup, setelah itu kemiskinan ekstrem berkurang.
5. Peningkatan produktifitas bagi efisiensi pekerja meningkat tajam melalui akumulasi modal dan peningkatan keterampilan didorong oleh investasi pendidikan & pelatihan teknologi.
6. Ekonomi digital : Memanfaatkan populasi besar pengguna internet untuk mengembangkan ekonomi digital dan teknologi baru seperti AI & 5G.
7. Adaptasi dan pembelajaran cepat : Masyarakatnya terbiasa belajar dari praktek terbaik global. Mengadaptasinya, dan menciptakan ekosistem inovasi yang dinamis.
Singkatnya China menggabungkan kekuatan pasar &perencanaan strategis. Pemerintah untuk menguasai rantai nilai global, dari manufaktur berbiaya rendah hingga menjadi pemimpin teknologi.
Penulis Munawir Mattareng adalah anggota Kerukunan Masyarakat Indragiri Selatan Bidang Advokasi dan Ham dan Anggota Kahmi Pekanbaru










