Mentengnews.com – Jakarta :
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Makan adalah kebutuhan, dan makanan berbeda beda, ada yang terasa enak dan sesuai selera, ada yang tidak sesuai selera, sehingga terasa tidak enak.
Menyikapi ini, jangan mencela, nyinyir, mengeluh, berburuk sangka, meremehkan apa lagi menghina.
Rasullullah SAW mengingatkan Ummat Muslim, agar selalu berbaik sangka, berkata baik, bersyukur, optimis, tersenyum, dan menghargai. Sampai soal makanan pun, tidak boleh dilecehkan.
TRUE STORY:
1. Jangan Pernah berkata:
“Wadduh, makanan ini tidak enak”.
Rasuulullaah SAW tidak pernah mencela apalagi menghina makanan:
عن أبي هُريرة رضيَ اللَّهُ عنهُ قال: «ما عَابَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم طَعَاماً قَطُّ، إِن اشْتَهَاه أَكَلَهُ، وإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ»
(متفقٌ عليه)
Artinya;
“Sahabat dekat Rasuulullaah SAW bernama Abu Hurairah RA
menegaskan bahwa Rasuulullaah SAW
tidak pernah MENCELA makanan.
Jika Rasuulullaah SAW mengiginkan suatu makanan, beliau memakannya, dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan makanan itu tanpa mengucapkan celaan apapun, dan tidak pula meremehkannya”.
(Hadits Sahiih, Muttafaqun ‘Alaihi. Disepakati kesahihannya oleh para Perawi)”.
2. Rasuulullaah SAW bersabda, mengingatkan kita, agar berhati hati berucap, karena setiap pikiran dan ucapan punya resiko besar:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ.
(رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَالتِّرْمِذِي وَابْنُ مَاجَهٍ)
Artinya:
“Sungguh, orang yang mengucapkan sebuah kalimat indah yang diridoi Allaah, padahal ia tidak terlalu menghiraukan dampaknya, namun karena ucapan kalimat baik itu, Allaah Memuliakannya dengan Mengangkat derajat nya.
Dan sungguh, seorang Hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allaah, ia tidak terlalu menghiraukan dampaknya, namun justru karena ucapan buruknya itu, Allaah mencampakkannya ke dalam Neraka Jahannam”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari, At Tirmiżi dan Ibnu Maajah)
3. Rasuulullaah SAW bersabda mengingingatkan Ummat nya agar berhati hati dalan berbicara:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ»
(رَوَاه ُالتِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ)
Artinya:
“Sungguh, orang yang mengucapkan satu patah kata yang menurutnya tidak ada dampak apa-apa, tapi dengan kalimat buruk itu ia jatuh ke dalam Neraka selama tujuh puluh tahun”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
At Tirmizi dan Ahmad)
POINTERS:
1. Apa yang terbentik dalam hati, lalu kita ucapkan, maka itu adalah Doa yang diaminkan oleh Malaikat.
2. Allaah SWT Memperlakukan Sesuai Apa Yang Ada dalam Pikiran Kita;
Maka berbaik sangkalah selalu, ucapkanlah kata kata yang selalu baik, karena semua ucapan adalah Doa.
Jika baik, maka baik yang terjadi, jika pikiran dan ucapan buruk, maka buruklah yang terjadi.
Demikian Rasuulullaah SAW bersabda dalam sebuah Hadits Qudsi bahwa, Allaah SWT Memperlakukan kita sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran kita:
وعنْ أَبي هُريرةَ، ، أنَّ رسُولَ اللَّه ﷺ قالَ:
يقُولُ اللَّه تَعالى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعهُ إِذَا ذَكَرَني، فَإن ذَكرَني في نَفْسهِ، ذَكَرْتُهُ في نَفسي، وإنْ ذَكَرَني في ملإٍ، ذكَرتُهُ في ملإٍ خَيْرٍ منْهُمْ
( متَّفقٌ عليهِ.).
3. Bersihkan hati, santun dalam ucapan, dan selalu tersenyum, maka Allaah SWT akan selalu Merahmati dan Membimbing.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Jakarta.
Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PM Gontor, Ponorogo.
Pengasuh; Alhusniyah Islamic School:
(3 Kampus: PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ dan MDTA)
Alfaatihah.
Aamiin