“Rasullullah SAW bersabda; siapa yang menjawab Adzan dengan baik akan masuk Surga”
Mentengnews.com :
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Sangat mengenaskan, hingga kini masih banyak yang mengabaikan kesempatan emas untuk mendapatkan Keberuntungan, kemenangan dan Kebahagiaan di Dunia, dan Surga di Akhirat, yaitu saat suara Adzan berkumandang, masih saja mengobrol, dan berkegiatan biasa.
Padahal, yang peduli pada kumandang Adzan, adalah ukuran ketaatan dan kebutuhan akan Allah SWT.
Maka, yang butuh Allah, pasti menghentikan semua kegiatannya, dan langung bergegas untuk Wudhu dan Sholat, bersujud dan berdoa.
TRUE STORY;
1. Stop mengobrol.
Simak dan jawablah setiap untaian kalimat kalimat Adzan , Allah SWT juga akan menyimak dan menjawab doa doamu.
2. Mari Raih Kemenangan, keberuntungan, kedamaian dan ketenangan:
حى على الفلاح
“Mari meraih kemenangan dan Ketenangan” dengan Sholat.
Bahkan jika sedang mengaji, asyik membaca Al-Quran pun dihentikan untuk menyimak dan menjawab setiap untaian kalimat kalimat Adzan.
3. Kata Adzan اذان adalah akar kata dari Udzun اذن bermakna “Telinga”.
Maka, saat Adzan dikumandangkan, pasanglah telinga baik baik, sampai Adzan selesai.
Setelah Adzan selesai, langsung angkat kedua tangan BERDOA.
Kata Sholat juga bermakna “Doa”.
Isi Sholat semuanya adalah Doa. Maka, jika Sholat, berarti sedang berdoa.
Sungguh Sholat itu akan terasa ni’mat jika Sholat dilakukan dengan tenang, khusyuk, tidak tergesa gesa, dan saat membaca bacaan Sholat, fikiran tekun fokus menghayati maknanya.
4. Rasullullah SAW bersabda, agar kita menyimak Adzan secara seksama:
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ.
(رواه البخارى و مسلم)
“Apabila kalian mendengar Adzan maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan Muadzin.”
(Hadits Sahih Riwayat Al Imam Al-Bukhari no. 611 dan Muslim no. 846).
5. Rasullullah SAW juga bersabda, agar kita menjawab setiap kalimat Adzan jika ingin masuk Surga:
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ؛
ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، فَقاَلَ: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ؛
ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، فَقَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ؛
ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ؛ ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ؛ ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ؛ ثُمَّ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ؛ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ.
(رواه مسلم)
“Apabila Muadzin mengucapkan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar”, maka kalian juga mengatakan “Allahu Akbar, Allahu Akbar.”
Kemudian jika Muadzin mengucapkan; “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah”, maka ucapkanlah, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah.” Muadzin mengatakan setelah itu, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullaah”, maka dijawab, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullaah.”
Saat Muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alash Sholaah”, maka ucapkanlah, “Laa Haula walaa Quwwata illaa billaah.”
Saat Muadzin mengucapkan, “Hayya ‘Alal Falaah”, maka ucapkanlah; “Laa Haula walaa Quwwata illaa billaah.”
Kemudian jika Muadzin mengucapkan; “Allaahu Akbar Allaahu Akbar”, maka yang mendengar mengucapkan; “Allaahu Akbar Allaahu Akbar.”
Di akhirnya, jika Muadzin mengucapkan;, “Laa Ilaaha illallaah”, yang mendengarnya hendaklah mengaucapkan, “Laa Ilaaha illallaah”.
Bila yang menjawab Adzan ini mengatakannya dengan KEYAKINAN hatinya niscaya ia pasti masuk Surga.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim no. 848)
6. Rasuulullaah SAW bersabda; siapa yang menjawab Adzan dengan baik akan masuk Surga;
عن ابى هريرة رضى الله عنه؛
كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ فَقَامَ بِلاَلٌ يُنَادِي، فَلَمَّا سَكَتَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : مَنْ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ هَذَا يَقِيْنًا دَخَلَ اْلَجّنَّةَ.
(رواه النسائى)
“Ketika kami bersama Rasullullah, Bilal bangkit untuk menyerukan Adzan, dan tatkala Bilal terdiam, Rasullullah bersabda; “Siapa yang mengucapkan seperti ucapannya Muadzin disertai dengan KEYAKINAN maka ia pasti masuk Surga.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam An-Nasaa’i no. 674,)
7. Rasullullah SAW bersabda bahwa menjawab Adzan hukumnya wajib bagi yang mendengar nya, dalil Hadits Anas Bin Malik:
سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ؛ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: عَلَى الْفِطْرَةِ. ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: خَرَجْتَ مِنَ الناَّرِ.
(رواه مسلم)
“Rasullullah pernah mendengar seseorang yang Adzan sedang mengucapkan kalimat, “Allaahu Akbar, Allaahu Akbar” Rasullullah menjawab, “Dia di dalam keadaan bernaluri fitrah.”
Kemudian Muadzin itu berkata, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah. Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah.” Rasuulullaah berkata, “Engkau terbebas dan keluar dari Neraka.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim no. 845)
8. Rasuulullaah SAW juga bersabda :
فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ.
(رواه البخارى و مسلم)
“Apabila datang waktu Sholat, hendaklah salah seorang dari kalian menyerukan Adzan untuk kalian.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al-Bukhari no. 628, 7246 dan Muslim no. 1533)
9. Setan saja takut pada Suara Adzan; Rasuulullaah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ. فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ، حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ، حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ: اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ، حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِي كَمْ صَلَّى. (رواه البخارى رقم ٥٧٣).
“Jika Adzan dikumandangkan, Setan berlari menjauh sambil buang angin (terkentut kentut ketakutan) agar Setan tidak mendengar suara Adzan.
Jika Adzan selesai, Setan pun kembali. Apabila Iqamah dikumandangkan Setan menjauh lagi, jika Iqamah telah selesai dikumandangkan, Setan kembali lagi, lalu Setan menyelinap masuk ke dalam hati dan pikiran orang orang seraya berkata: ‘ingatlah banyak hal’; hal ini dan hal itu, menggangu pikiran sehingga membuat orang ingat apa apa yang tidak terpikirkan sebelumnya.
(Setan terus menggoda pikiran) hingga orangpun lupa sudah berapa rakaat yang sudah ia laksanakan dalam Sholatnya”.
(Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari No.573).
POINTERS:
1. Hadist di atas menejelaskan bahwa Setan saja yang berani menantang Tuhan, sangat takut pada suara Adzan sehingga berlari menjauh dari Tuhan, maka semestinya orang yang BERIMAN jauh lebih peduli pada suara Adzan untuk segera berlari MENDEKAT pada Tuhan, dibanding setan.
2. Jangan pernah abaikan Adzan, agar Allah tidak abai padamu.
3. Jika mendengar suara Adzan, segeralah tinggalkan semua pekerjaan dan segera berwudhu.
Jadikan hal ini sebagai kebiasaan sehari hari, agar bisa dijauhkan dari gangguan Setan di Dunia dan memperoleh Surga di Akhirat.
4. Kosongkan hati dan pikiran dari hal hal Duniawi, fokuskan pada kalimat demi kalimat Adzan, kemudian fokus soal Sholat, agar tidak digoda oleh Setan.
Lakukan ini mulai sekarang. Jangan pernah abaikan Adzan, agar Allaah SWT tidak abai pula pada doa doamu.
5. Orang yang tidak menyimak dan tidak juga menjawab setiap kalimat kalimat Adzan, adalah LEBIH NAKAL dari Setan. Karena, setan saja lari terbirit birit menjauh ketakutan. Mestinya Manusia juga lari terbirit birit mendekat kepada Allah.
Penutup, mari kita berdoa:
Yaa Allah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya:
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PM Gontor, Ponorogo.
Pengasuh; Alhusniyah Islamic Boarding School:
(3 Kampus: PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ dan MDTA)
Alfaatihah.
Aamiin