HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Agama4103 Dilihat
banner 468x60

Mentengnews.com :

Hafalkan dan Amalkan DOA Nabi Muhammaad SAW dibawah ini agar “kegelapan” atau kesulitan yang selama ini kita alami segera berakhir, dan “cahaya penerang” atau “kemudahan kesuksesan” segera kita raih.

banner 336x280

DOA ini, dibaca oleh Nabi Muhammaad SAW saat beliau menghadapi kesulitan, derita dan ancaman yang luar biasa beratnya, dan setelah Doa ini beliau amalkan, derita nya pun berubah menjadi kesuksesan dan kebahagiaan yang luar biasa.
Habis gelap terbitlah terang.

TRUE STORY:
1. 27 Rajab Isra’ dan Miraj:
Di bulan Rajab yang Agung ini, ada sebuah peristiwa penting yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW yaitu Isra’ dan Mi’raj, sebagai perubahan yang luar biasa dari derita kepada kebahagian. Habis Gelap terbitlah terang.

2. Orang Sukses adalah Yang Lulus Ujian;
Hidup ini tidak lepas dari cobaan, ujian dan masa masa sulit.
Gembira dan sedih silih berganti. Nabi Muhammaad SAW, orang yang disayangi, dicintai oleh Allaah SWT pun mengalami masa masa berat, sedih karena cobaan berat datang bertubi tubi.

Kita memohon, dengan pergantian tahun baru ini, keadaan yang tidak baik baik saja selama ini segera berubah menjadi tahun yang penuh kebaikan, kedamaian, kebahagiaan dan kemudahan.

3. Pembela Pembela Yang Sangat Dicintai Nabi Wafat:
Ada dua orang yang luar biasa yang juga adalah Penopang Utama Nabi wafat di saat saat Nabi Muhammaad SAW memulai berdakwah secara terang terangan, yaitu:
– Isteri tercinta Khadijah Binti Khuwailid dan
– Sang Paman Abu Thalib.

4. Tahun Kesedihan;
Karena kesulitan, ancaman dan kesedihan datang bertubi tubi, maka disebutlah tahun itu dengan ‘Aamul Huzni yang artinya “tahun kesedihan”.

Disebut “tahun kesedihan” karena setelah kedua Penopang Utama wafat, kondisi di Makkah tambah mencekam, karena orang orang pembenci Nabi Muhammad tambah sadis mengganggu dan mengancam. Maka Nabi Muhammad pergi menjauh dan meninggalkan Mekkah menuju Thaif yg berjarak 60 km dari Makkah dengan harapan akan mendapatkan tempat yang nyaman dan kondusif untuk berdakwah. Ternyata, warga Thaif lebih sadis lagi, sampai Nabi Muhammad dilempar dan dicaci sampai terluka berdarah darah.

5. HAFALKAN & AMALKAN DOA INI:
Saat yang mencekam inilah Nabi Muhammad SAW Mengadu kepada Allah SWT dan berdoa dengan penuh haraf agar segera keluar dari situasi sulit itu.

Inilah DOA Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan sebutan “DOA THAIF” :

Kaki beliau mengucurkan darah sehingga lengket di sandalnya karena darah yang mengering.

Menghadapi penghinaan yang teramat keras, Nabi tidak mengutuk mereka, bahkan beliau menyampaikan Do’a: ”Wahai Tuhanku, tunjukilah kaumku, karena sesungguhnya mereka belum mengetahui”.

Di tempat inilah, di Thaif inilah Rasuulullaah SAW menengadahkan tangannya ke Langit, hanyut dalam suatu Do’a pengaduan yang sangat mengharukan:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَشْكُوْ إِلَيْكَ ضَعْفَ قُوَّتِيْ وَقِلَّةَ حِيْلَتِيْ وَهَوَانِيْ عَلَى النَّاسِ .

أَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ وَأَنْتَ رَبُّ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ وَأَنْتَ رَبِّيْ. إِلَى مَنْ تَكِلُنِيْ إِلَى بَعِيْدٍ يَتَجَهَّمُنِيْ أَمْ إِلَى عَدُوٍّ مَلَكْتَهُ أَمْرِيْ؟
إِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ عَلَيَّ غَضَبٌ فَلَا أُبَالِيْ غَيْرَ أَنَّ عَافِيَتَكَ هِيَ أَوْسَعُ لِيْ.

أَعُوْذُ بِنُوْرِ وَجْهِكَ الَّذِيْ أَشْرَقَتْ لَهُ الظُّلُمَاتُ وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ أَنْ يَحِلَّ عَلَيَّ غَضَبُكَ أَوْ أَنْ يَنْزِلَ بِيَ سُخْطُكَ لَكَ الْعُتْبَى حَتَّى تَرْضَى وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِكَ.

“Allaahumma innii asykuu ilaika dho’fa quwwatii wa qillata hiilatii, wa hawaanii ‘alan naas.

Anta Rabbul ‘aalamiin wa anta Rabbul mustad’afiin, wa Anta Rabbii.

Ilaa man takilnii ilaa ba’iidin yatajahhamunii am ilaa ‘aduwwin malaktahuu amrii?

In lam yakun bika ‘alayya ghadabun fa laa ubaalii ghoira anna ‘aafiyataka hiya ausa’u lii.

A’uudzu binuuri wajhikal ladziil asyroqat lahuuz zdzulumaatu wa saluha ‘alaihil amruddunyaa wal aakhiroh an yahilla ‘alayyaa ghodabuka au an yanzila biya sakhtuka lakal ‘utbaa hattaa Tardhoo wa laa haula wa laa quwwata illaa bika”.

Arti;
“Yaa Allaah Tuhanku, kepada-Mu aku mengadukan kelemahan diriku, kekurangan daya upayaku dan kehinaanku dihadapan sesama Manusia.

Yaa Allaah Tuhanku Yang Maha Pengasih dari segala Pengasih, Engkau adalah Pelindung orang-orang yang lemah dan teraniaya. Engkau adalah Pelindungku. Tuhanku, kepada siapa Engkau serahkan diriku? Apakah kepada orang jauh yang membenciku atau kepada musuh yang menguasai diriku.

Tetapi, asal Kau tidak murka padaku, aku tidak perduli semua itu. Rahmat kasih sayang dan Karunia-Mu lebih luas bagiku, aku berlindung dengan cahaya-Mu yang menerangi segala kegelapan, yang karenanya membawa kebahagiaan bagi Dunia dan Akhirat, daripada murka-Mu yang akan Kau timpakan kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku sehingga Engkau meridoiku. Tiada daya dan upaya kecuali dari-Mu”.

(Kitab Hayaatu Muhammad, hal 187 oleh Al Imam Muhammad Husein Haekal).

POINTERS:
1. Setiap kesulitan akan berakhir menjadi kemudahan jika kita sabar dan tekun berdoa:

Dalam Al-Qur’an, Allaah SWT telah Menjanjikan bahwa jika menghadapi kesulitan, ia akan diberikan jalan menuju kemudahan. Allaah SWT Berfirman ;

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Arti:
“Sungguh, bersama kesulitan ada kemudahan. Sungguh, bersama kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah/
As Syarah, Surah ke 94, ayat 5-6, halaman 596).

2. Habis Gelap Terbitlah Tetang;
Demikianlah peristiwa penting yang terus menguji ketabahan Nabi Muhammad SAW menjelang beliau mendapatkan kehormatan yang agung, yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang terjadi pada tanggal 27 Rajab.

Hendaknya kita mengambil pelajaran tersebut sebagai teladan bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini.

Dalam Doa itu, Nabi Muhammaad SAW Mendekatkan diri pada Allaah SWT dengan bertawakkal penuh harap.

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Oleh:
Abdul Hamid Husain
Jakarta
03. 01. 2025

Alumnus:
-Ummul Qura University, Makkah.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-PMD Gontor, Ponorogo.

Alfaatihah
Aamiin.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *