Toleransi Beragama Tercermin Pada Sosok Menteri Agama RI

Politik7152 Dilihat

Mentengnews.comPekanbaru :

Oleh : Munawir Mattareng

Toleransi dalam Islam, yang dalam bahasa Arab disebut tasamuh, adalah prinsip penting yang menekankan pentingnya menghormati dan menghargai perbedaan, termasuk dalam hal agama. Hal ini diwujudkan dalam sikap saling menghormati, menghargai kebebasan beragama, dan berlaku adil terhadap semua orang, baik muslim maupun non-muslim.

Hal ini yang tercermin ketika saya menjabat tangan beliau ketika mengukuhkan IPIM Provinsi Riau (Itihad persaudaraan imam masjid) hal ini senada apa yang disampaikan oleh Gubernur Riau dalam sambutannya, Gubri menyebut bahwa pemerintah provinsi tengah menyiapkan program khusus yang mencakup pembinaan dan pemberian insentif bagi imam-imam masjid di seluruh penjuru Riau. Ia menyoroti kondisi imam di desa-desa yang kebanyakan sudah lanjut usia.

“Kami sedang merancang program agar para imam mendapatkan pembinaan dan insentif dari Pemprov Riau. Di kota mungkin sudah cukup baik, tapi di desa-desa banyak imam berusia 70 sampai 80 tahun,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi ini turut memengaruhi minat masyarakat untuk beribadah ke masjid. Masjid-masjid di desa mulai sepi karena kurangnya daya tarik dari imam yang memimpin.

Ia pun mengajak IPIM Riau untuk bersama-sama membenahi kualitas imam masjid, terutama di daerah terpencil.

“Karena itu, kita perlu kerjasama untuk mencetak imam yang bisa menarik minat jemaah, khususnya di kampung-kampung,” tambahnya.

Gubri juga menekankan pentingnya regenerasi, dengan mencetak imam muda yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik serta mampu menjadi panutan dalam ibadah.

“Imam yang muda, suaranya bagus, bisa jadi magnet agar masyarakat lebih semangat datang ke masjid, apalagi untuk salat Subuh,”.

Sebagai bentuk keseriusan Gubernur menyampaikan bahwa anggaran untuk program pemberdayaan imam masjid ini telah dimasukkan dalam perencanaan tahun 2026. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran masjid dalam kehidupan masyarakat.

“Insyaallah tahun 2026 anggaran sudah disiapkan. Kalau masjid makmur, kehidupan kita juga akan lebih berkah,” diakhir sambutannya. Tentu hal ini disambut baik oleh Menteri Agama RI Prof.Dr.KH.AG.Nasaruddin Umar, MA bahwa imam merupakan garda terdepan dalam upaya menciptakan iklim masjid yang baik.

Komitmen Menteri Agama terhadap Toleransi Beragama

Hal ini dapat kita lihat ketika beliau mengatakan dimedia “Kami akan menciptakan suatu kurikulum cinta. Jujur saya melihat guru agama dalam mengajarkan agamanya, kita yang paling benar, yang lainnya salah, sesat. Jadi, apa jadinya kalau anak-anak disuguhi kebencian dalam NKRI yang sangat plural ini? Jadi, yang ada hanya toleransi semu. Kita tidak ingin menciptakan itu,” kata Nasaruddin saat dijumpai di wilayah Jakarta Utara, Jumat malam (17/1).

Nasaruddin mengatakan, toleransi yang sesungguhnya adalah menanamkan rasa cinta antar satu sama lain sesama manusia dan warga negara Indonesia (WNI).

Nah dari tulisan singkat ini saya dapat menyimpulkan bahwa Kesimpulan utama tentang toleransi antar umat beragama adalah pentingnya saling menghormati dan menghargai setiap keyakinan agama tanpa memaksakan kehendak atau menghina agama lain.

Toleransi beragama menciptakan keharmonisan dan perdamaian dalam masyarakat, serta memperkuat persatuan dan persaudaraan antar umat beragama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *