Mentengnews.com – Pekanbaru :
Isu adanya dugaan korupsi yang dilakukan oknum Dirjen Pajak (DJP) Riau Berinisial W bukan hanya isapan jempol belaka. Berbagai indikasi yang memperkuat hal tersebut diantaranya adalah gaya hidup mewah oknum W yang kini bertugas di DJP Banten tersebut,salah satunya adalah tas branded dari istri W dengan harga berkisar hampir Rp.100 juta.
Selain itu oknum W membangun istana megah dan juga ruko 6 pintu serta membangunkan rumah untuk Ortu dan adek oknum W, ini tentunya tidak wajar dan terindikasi pencucian uang.
Dari informasi yang didapat oleh tim investigasi awak media, keanehan harta oknum W turut disuarakan oleh Masyarakat yang ada dilingkungan oknum W.Salah satunya adalah tokoh masyarakat yang biasa dipanggil Ajo.
Kepada tim investigasi awak media, Ajo menerangkan bahwa, harta yang didapat oleh oknum W sungguh mencengangkan. Jika itu harta orang tuanya, kenapa sebelum pensiun dari guru, orang tua W tidak bisa merehap rumah, tapi setelah Oknum W jadi pegawai DJP baru bisa memperbaiki/ Merehap rumah nya bahkan juga membangun rumah adeknya.
” Ternyata benar kata orang bahwa jika bekerja di kantor pajak bisa mendapatkan harta yang berlimpah, Itu bukan cuma asumsi saja tapi bisa kita lihat dari Oknum W, setelah bekerja di DJP Riau dan kini pindah ke Banten harta jadi melonjak drastis,” ujar Ajo
” Coba bayangkan, Oknum W ini bisa membangun istana megah, bisa membangun ruko 6 pintu, belum lagi tanah yang ia miliki, tidak cukup sampai disana, Oknum DJP Riau yang pindah ke Banten ini juga bisa membangun rumah untuk adek dan orang tuanya. Padahal saat orang tuanya masih bertugas jadi guru rumah tersebut tidak pernah bisa diperbaiki.Tapi sekarang sudah jadi megah,dan itu juga dilakukan untuk adeknya. Oknum W membangunkan rumah cukup mewah,” terang Ajo
” Ternyata pajak yang kami bayarkan hanya untuk memperkaya para pegawai pajak saja. Padahal kami membayar pajak tersebut adalah bentuk patuh pada negara dan juga demi pembangunan negeri ini. Jika lebih banyak yang dikorupsi pantas saja pembangunan jadi lambat. Ternyata enak juga jadi pegawai pajak.Masyarakat yang carikan uangnya, pegawai pajak yang nikmati,”.
Pada kesempatan yang sama Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bersatu Riau juga menyuarakan hal yang sama, bahkan APMBR melalui M.Arsyad meminta agar KPK dan Kejaksaan Agung dapat menyelidiki dan memeriksa sumber kekayaan dari oknum W.
” Sejak awal kami telah menyuarakan soal dugaan korupsi oknum W ini, bahkan kami telah melakukan unjuk rasa dan penyampaian sikap pada DJP Riau, tapi hasil yang kami dapatkan tidak ada. Janji untuk memeriksa oknum W oleh DJP Riau cuma janji belaka, bahkan DJP bersama Kemenkeu sepertinya ingin selamatkan Oknum W dengan memindahkan oknum W ke DJP Banten,” terang M.Arsyad
“Begitu banyak keanehan dari harta yang di peroleh W, dan tidak cuma rumah mewah, ruko dan juga baru baru ini beredar di Medsos soal tas branded yang digunakan istrinya. Bahkan dari investigasi yang kami lakukan harta oknum ini hampir mencapai 1 T,” Pungkasnya
Apa wajar seorang yang cuma pegawai biasa punya harta yang fantastis, padahal dia cuma pegawai rendah sebagai penelaah pajak. Belum lagi soal gaya hidup mewah oknum W. Tentu perlu dipertanyakan soal sumber hartanya,”urai M.Arsyad
“Untuk itu kami mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk dapat memanggil dan memeriksa oknum DJP Riau yang kini tugas di banten berinisial W. Kami harap KPK dan Kejagung bisa menelusuri sumber kekayaan dari Oknum W ini,”.
Jangan sampai gara gara ulahnya masyarakat akan malas untuk membayar pajak. Sebab masyarakat apatis bahwa pajak yang dibayarkan hanya dinikmati oleh para pegawai pajak. Tentu hal ini akan jadi sebuah preseden buruk bagi negara dan masyarakat,” paparnya
Bersambung,…..
(Rls/TimMedia)