Playing Victim Ala Narapidana Dalam Membongkar Kebobrokan Lapas Kuala Tungkal

Hukum & Kriminal3385 Dilihat

Mentengnews.comJambi:

Awalnya seorang narapidana bernama Samsul Bahri didalam Lapas Klass IIB Kuala Tungkal Provinsi Jambi memberikan informasi terkait peredaran sabu-sabu didalam Lapas. Diinfokan oleh Samsul Bahri terkait kebenaran atas ditemukannya paket narkoba. “setengah ons itu pak rahmad dapat sabu di blok F kando,viralkanlah”.ujar samsul melalui nomor handphone 082310630409 saat menghubungi awak media.

Saat dikonfirmasi pada hendri pranap membenarkan “lebih kantong bos,berdua pak rahmad manjatnya sama pak Ade didepan kamar 9 blok F”. Terang Hendri.

“Itu wak saing diminta pak rahmad 20 juta sebulan benar itu kando,aku takut sampaikan karena dia tu baik sama saya, ntar ngak bisa saya berhape lagi kalau sampai tau lapas,tolong jangan disampaikan kalau informasi ini dari saya”. Kata Samsul.

“Jangan lupa kando kasus penganiayaan orang kamar saya kemarin si Apri viralin juga ya, biar tau dia siapa sebenarnya kando tu”. Tutup Samsul.

Hasil konfirmasi awak media sebelum berita tentang penemuan 7 kantong narkoba jenis sabu kepada Rachmad Admizar,KPLP teluk Nilau,Kalapas Iwan Darmawan sudah dijalankan dan berita diviralkan hingga kasus penganiayaan yang terjadi pada Apri menjadi viral di Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, samsul menyesali kenapa namanya disebut sebut dipemberitaan dan meminta dihapus beritanya. Karena tak dikabulkan permohonan samsul tersebut akhirnya menempuh jalur pengancaman dan pembunuhan karakter nama baik dari awak media yang menerima informasi tersebut.

Hingga sampai saat ini samsul melakukan teror kepada awak media dan redaksi media yang menerbitkan berita tersebut diatas. Dengan modus mengatasnamakan anggota TNI,Anggota Grib Jaya,dan anggota Kepolisian.

“Ditjenpas Kemenimipas harus tegas kepada narapidana yang menggunakan handphone buat melakukan tindak pidana transaksi Narkoba dan penipuan karena Kepala Lapas Kuala Tungkal tidak sanggup memasukan Samsul Bahri kedalam Sel Isolasi dan mengajukan permohonan pindah ke Lapas Maximum Security di Sarolangun.” Sebut Kepala Satgas Fast Respon Indonesia Counter Opinion Polri Provinsi Jambi Fahmi.

“Kalapas kenapa terlihat takut kepada Samsul ? Apakah benar samsul berambisi menguasai peredaran narkoba di balik penjara? Kenapa Samsul diberikan Fasilitas menggunakan Handphone,bukankah selama samsul di sel isolasi ada baik baik saja keadaan,setelah lepas sel isolasi samsul dengan 3 buah nomor berbeda melakukan teror terhadap media media yang membocorkan niatnya buat membongkar Kebobrokan Lapas Kuala Tungkal.” Tutup Fahmi Satgas Fast Respon Indonesia.

(Rls/Fahmi)

banner 500x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *