Paska Pemilu 2024, Mari Kita Ciptakan Kondisi Yang Kondusif Di Negara Kita

banner 468x60

Mentengnews.comBengkalisOpini || Oleh Sunggul Marihot- Paska Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 yang lalu, banyak dari berbagai elemen dan juga Masyarakat yang tidak terima dengan hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden (Pilpres) hingga Pemilihan legislatif (Pileg)

banner 336x280

Padahal ada beberapa lembaga yang dianggap kredibel sudah mengumumkan hasil hitung cepat atau quick count mereka, yang biasanya memiliki akurasi mendekati hasil resmi KPU, namun hal itu tetap saja sulit untuk dipahami oleh sebagian pendukung Capres dan Caleg yang didukung nya karena kalah. Sabtu (25/2/2024).

Terkait hal tersebut, tentunya akan menimbulkan penafsir yang negatif bagi pendukung yang kalah, bagi pendukung yang menang mereka menganggap itu adalah sebuah Representasi dari suara rakyat Indonesia.

Saya berharap semua pihak menerima hasil Pemilu 2024. Mulai dari pemilihan presiden (pilpres) hingga pemilihan legislatif (pileg) terutama setelah KPU mengumumkan rekapitulasi hasil Pilpres dan Pileg paling lambat 20 Maret yang akan datang.

Ciptakanlah kondisi yang kondusif dan jangan sampai paska Pemilu ini persatuan bangsa terpecah belah dan Kita meyakini, suara rakyat adalah ‘suara Tuhan’, dan suara rakyat itu termanifestasi dalam Pemilu sehingga apapun hasilnya kita harus legowo.

jangan sampai ada pihak-pihak yang mempropagandakan isu-isu yang memecah- belah Bangsa pasca Pemilu, mari percayakan penghitungan suara dan penetapan hasil Pemilu pada lembaga yang berwenang di Negara kita

“Siapapun yang terpilih dalam Pemilu, kita sebagai bangsa harus tetap bersatu untuk mewujudkan Masyarakat yang adil dan makmur,”

Pesan terakhir dari Ir. Soekarno dalam sebuah pamflet di 1955 terkait Pemilu juga pernah dikatakannya, “Pemilihan umum jangan manjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan Bangsa Indonesia.

Maka dari itu marilah kita sama-sama berdoa agar hasil real count KPU merupakan hasil yang terbaik untuk rakyat Indonesia dan apabila ada pihak-pihak yang tidak terima dengan hasil tersebut maka tempuh lah jalur hukum (menggugat di MK)

” Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak.” Ir. Soekarno

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” Ir. Soekarno

Opini

Sunggul Marihot

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *