Niniok Mamak Kenegrian Tambang Terantang Memucuok Danau Bokuok
Niniok Mamak Kenegrian Tambang Terantang Memucuok Danau Bokuok, dalam bahasa adat istiadat Anak dipangku keponakan di Bimbiong, dan tiga tungku sejarangan, togak samo tinggi dudok samo onda, kabukik samo mandaki kalugha samo manungan, katalungkuik samo makan tanah tacilontang samo minum, tobang sapulunninggok sadahan.” Menurut Muliyas, S.Ag., MH yang di sebut Datuok Godang ( suku Domo ) Pucuok Adat Kenegerian Tambang Terantang saat di konfirmasi awak Media, terkait memucuk danau bokuo benar, ia katakan memucuk itu di lakukan untuk menghentikan anak ikan yang masuk ke danau bokuok, dengan cara menutup Muaro danau”. Katanya
Mentengnews.com – Tambang – Kampar – Usai banjir melanda wilayah kecamatan tambang Kabupaten Kampar baru baru ini. Kenegrian Tambang Terantang di berkahi ikan dari berbagai penjuru saat banjir menghampiri Muara danau bokuok, dimana ikan yang datang melewati hilir sungai Kampar menuju muara danau bokuok meninggalkan kesan,
Kesan yang di tinggalkan merupakan banyaknya ikan sungai asal dari sungai kampar dan anak sungai lain menghampiri muara danau bokuok datang saat banjir kemaren.
Ninik Mamak Datuok Godang dari persukuan Domo merupakan Pucuok Adat Kenegerian Tambang Terantang membuat wacana bersama dengan Ninik mamak, Suku Melayu, Suku Pitopang, Suku Piliang dan Suku Mandeliong, Suku Caniago, Suku Melayu Simpang, suke Bendang, dan Suku Melayu Kampuong Ajo mengatur agenda dengan target pemucuk adat akhirnya memucuk muara danau bokuok tersebut,
Menurut Muliyas menangkap ikan di dalam Danau bokuok merupakan kebiasaan tradisi kenegrian Tambang Terantang yang turun temurun,
Danau bokuo terletak di desa Aursati kecamatan tambang tepatnya di jalan Kabupaten Tambang Terantang Km 5 yang di sebut jalan lingkar simpang tiga dusun bokuok.
Muliyas, S.Ag., MH yang di sebut Datuok Godang dari persukuan Domo merupakan Pucuok Adat Kenegerian Tambang Terantang, saat di konfirmasi awak media Muaramars.com yang juga merupakan putra daerah Kenegrian Tambang Terantang dari suku Melayu Tuo. ” Toh “. Muliyas (SukuDomo) membenarkan wacana pemucuk adat yang di lakukan oleh datuk datuk persukuan tersebut, artinya danau bokuo resmi di Pucuk pada ahad tanggal 10 Maret 2024
Memucuk Muara (Muagho) danau tersebut di hadiri oleh suku yang ada
“Jadi seluruh anak keponakan yang ada di Kecamatan Tambang agar tidak memancing dan menangkap ikan yang ada di dalam danau bokuok tersebut selama 8 bulan kedepan, siapa yang melanggar maka akan di denda, tegas datuok Muliyas kepada awak media (Suku Melayu), Ahad 10/03/2024 pagi
“Namun seandainya anak ikan yang ada dalam danau Bokuok suda besar, disitulah baru kito tangkap secara bersama ikan yang sudah kita pelihara tersebut, dan seluruh anak keponakan, masyarakat umum boleh ikut, yang di sebut dalam bahasa tradisi turun temurun dengan bahasa daerah (maa wuo danau bokuok) yang insyaallah di sepakati bersama oleh pemangku pucuk suku beserta dubalang dubalang kenegerian Tambang Terantang anak keponakan Kenegerian Tambang Terantang pada bulan Nopember-Desember 2024 yang akan datang”. Tutup Muliyas. ( MM )
Wisata, Tradisi Menangkap Ikan
Sumber:Muaramars.com
Editor : Daeng Johan
More Stories
Sosialisasi Pengawasan Pemilu, Amiruddin Sijaya: Pengawasan Yang Baik Perlu Diterapkan Sejak Awal Kampanye
Paguyuban Masyarakat Sunda di Riau Dukung Penuh Pelaksanaan Pilkada 2024 di Provinsi Riau
Fraksi PAN Tegaskan Tidak Ada Konflik Internal dalam Penetapan Wakil Ketua DPRD Meranti