Mentengnews.com – Kuantan Singingi :
Polemik mengenai pengangkatan kembali Yulisman sebagai Penjabat (PJ) Kepala Desa (Kades) Kebun Lado terus menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, kinerja Yulisman selama menjabat sebelumnya dianggap kurang baik dalam memberikan pelayanan kepada warga. Hal ini menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat, terutama terkait dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan desa.(06/03/2025)
Merespons berbagai pemberitaan yang berkembang, Yulisman dengan tegas membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia menyatakan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai dengan fakta dan cenderung tendensius. Salah satu isu yang mencuat adalah mengenai pemberian izin tambang akuari di desa Kebun Lado.
Namun, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tri Karya (PETIR) Kuansing, Daniel Saragi, SH, menegaskan bahwa tuduhan yang disampaikan kepada Yulisman bukanlah fitnah. Ia menyebutkan bahwa semua informasi yang disampaikan ke publik memiliki dasar yang kuat.
“Semua yang kami sampaikan adalah nyata adanya. Bahkan, kami telah meminta keterangan dari berbagai narasumber, termasuk tokoh masyarakat dan warga setempat. Terkait izin tambang akuari, memang dulu sempat beroperasi, namun saat ini tidak berjalan. Sebelumnya, kami telah mengonfirmasi langsung kepada PJ Kades, dan beliau mengaku sedang mengurus perizinan. Lalu, selama ini ke mana uang yang masuk ke Pendapatan Asli Desa (PAD) Kebun Lado?” ujar Daniel.
Sejumlah Dugaan Pelanggaran Kinerja PJ Kades
Selain polemik izin tambang, Daniel Saragi juga mengungkapkan bahwa banyak laporan masyarakat yang menyoroti berbagai dugaan penyimpangan dalam kepemimpinan Yulisman. Beberapa di antaranya adalah pengangkatan anaknya sebagai Kepala Dusun (Kadus) yang diduga tidak berdomisili di Kebun Lado, serta dugaan penyalahgunaan PAD untuk kepentingan pribadi.
“Kami telah turun langsung ke lapangan untuk menanyakan permasalahan yang terjadi. Ada banyak laporan dari masyarakat mengenai kinerja PJ Kades Yulisman. Mulai dari pengangkatan anaknya sebagai Kadus yang tidak berdomisili di Kebun Lado, hingga dugaan pengelolaan PAD desa yang tidak transparan,” jelasnya.
Daniel menambahkan bahwa permasalahan ini seharusnya segera dievaluasi agar kondisi di tengah masyarakat tetap kondusif. Namun, pertemuan yang difasilitasi oleh Camat Singingi, Saparman, ST, MT, untuk membahas polemik ini juga menimbulkan tanda tanya.
Menurut informasi yang didapat, dalam pertemuan tersebut tidak semua tokoh masyarakat diundang. Mayoritas yang hadir disebut-sebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Yulisman, sehingga pertemuan tersebut terkesan telah diskenariokan agar hasilnya dapat dikondisikan sesuai kepentingan tertentu.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kebun Lado yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai bahwa Yulisman kurang transparan dalam menjalankan pemerintahan desa.
“Seorang pemimpin yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan dan manajemen yang baik pasti akan kacau. Selama ini, saya melihat PJ Kades tidak transparan dalam mengelola keuangan desa. Seharusnya, ia terbuka dalam pengelolaan keuangan, apalagi saya ini adalah mitranya dalam pemerintahan desa,” ujar Ketua BPD.
Dana Peresmian SMP Kebun Lado Dipertanyakan
Selain permasalahan pengelolaan PAD desa, muncul juga dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan dana untuk peresmian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kebun Lado yang diresmikan oleh Bupati Kuansing, Dr. Suhardiman Amby.
Daniel Saragi mengungkapkan bahwa panitia peresmian yang telah dibentuk sebelumnya oleh Yulisman tidak mengetahui secara pasti aliran dana yang masuk dan keluar. Bahkan, ada dugaan bahwa Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) juga dimintai bantuan dana untuk acara peresmian tersebut, namun hingga kini tidak ada laporan atau pembubaran panitia secara resmi.
“Kemana perginya dana tersebut? Panitia yang telah dibentuk seharusnya mengetahui seluruh pemasukan dan pengeluaran, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Ini menimbulkan pertanyaan besar bagi masyarakat Kebun Lado,” ujarnya.
DPD PETIR Kuansing Desak Evaluasi PJ Kades
Melihat berbagai permasalahan yang terjadi, Daniel Saragi, SH, selaku Ketua DPD Ormas PETIR Kuansing, meminta Bupati Kuansing untuk segera mengevaluasi kinerja Yulisman sebagai PJ Kades Kebun Lado.
“Banyak sekali laporan masyarakat mengenai kinerja PJ Kades yang tidak sesuai dengan harapan warga. Kami sudah menyampaikan informasi ini langsung kepada Bupati Kuansing, dan beliau menyarankan kami untuk berkomunikasi dengan Camat dan Dinas Sosial PMD terkait proses evaluasi,” terang Daniel.
Dengan adanya berbagai polemik ini, masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas agar kondisi di Desa Kebun Lado kembali kondusif dan transparan dalam tata kelola pemerintahan desa.
(HUMAS PETIR KUANSING)