LSM KOREK Riau dan Mahasiswa Geruduk Kantor Kanwil BPN Riau, Desak Tuntaskan Konflik Pertanahan Tarai Bangun

Mentengnews.comPekanbaru :

Puluhan massa yang terdiri dari LSM KOREK Riau dan mahasiswa dari berbagai kampus di Riau menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wilayah BPN Provinsi Riau, Senin (7/7/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas lambannya penyelesaian konflik pertanahan yang terjadi di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

Ketua LSM KOREK Riau, Miswan, didampingi aktivis Darbi S.Ag, menyuarakan keresahan masyarakat atas dugaan praktik mafia tanah yang telah berdampak serius terhadap warga, khususnya di Perumahan Mahkota Riau dan Fajar Kualu Damai.

“Tanaman yang mereka pelihara bertahun-tahun digusur begitu saja, padahal itu sumber penghidupan. Akibatnya, kini rumah mereka kebanjiran setiap hujan turun,” ujar Miswan.

Warga yang terdampak menyebut penggusuran dilakukan oleh pihak yang tidak jelas legalitasnya. Selain menyebabkan banjir, jalan perumahan juga rusak akibat lalu lalang truk berat dari proyek di sebelah.

Tokoh masyarakat Kampar, Dr. Elviriadi, menyebut adanya indikasi mafia tanah yang bermain di balik konflik ini. “Kami punya SKGR atas nama Mugiharjo. Tapi muncul banyak nama lain yang mengklaim tanpa bukti jelas. Ini harus dituntaskan secara hukum,” tegasnya.

Sebelumnya, masyarakat sudah menempuh berbagai jalur resmi mulai dari kantor camat, DPRD, BPN, hingga Ombudsman. Namun belum ada tindakan nyata dari pihak terkait, termasuk BPN Kampar.

Aksi ini didukung oleh berbagai elemen, di antaranya:

HMI Cabang Pekanbaru

KAMMI Wilayah Riau

BEM Fapertapet UIN Suska Riau

LSM KOREK

Koalisi Masyarakat Tarai Bangun Anti Mafia Tanah

Aliansi Aktivis Lintas Generasi

Warga Mahkota Riau dan Fajar Kualu Damai

Ketua KAMMI Riau, Febriansyah, S.Pi, mengatakan bahwa BPN tidak boleh berpihak pada pengembang dan melupakan hak masyarakat. “Kalau BPN jadi perpanjangan tangan developer, maka kami mahasiswa yang akan mengambil posisi membela rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, aktivis HMI, Meldi, menyatakan bahwa seluruh elemen sudah solid dan siap mengawal kasus ini hingga tuntas. “Rapat konsolidasi sudah selesai. HMI berdiri di atas kebenaran. Yakin Usaha Sampai,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *