Mentengnews.com – Pekanbaru :
Aksi demontrasi oleh LSM RB hari ini di depan gedung Dinas Pendidikan Riau menuai kontroversi ditengah masyarakat, pasalnya minggu yang lalu melalui media ini (20/09/20424) juga pernah ditayangkan terkait “Dugaan aksi demo karena imbas dari keinginan pribadi ketua LSM RB yang tidak terpenuhi oleh Disdik Riau.” (24/09/2024)
Dalam berita tersebut dituliskan ada pertemuan antara Plt Disdik Roni Rahmat dengan Ketua LSM RB, inisial RH pada tanggal (05/09/2024) di kantor Disdik Riau, entah apa yang jadi percakapan diantara mereka, yang jelas menurut nara sumber (narsum), setelah pertemuan Plt Kadisdik Roni Rahmat menyampaikan ke bawahan nya ASN Disdik bahwa RH tidak jadi melakukan aksi demo,
Karna diketahui saat itu jabatan Plt Roni Rahmat juga tidak diperpanjang, dan minggu kemarin disaat Roni Rahmat berangkat umroh, RH cs gelar aksi unjuk rasa didepan gedung Disdik Riau tanggal (12/09/2024)
Disinilah timbul berbagai analisa atas aksi demo tersebut, apa yang diperbincangkan antara Roni Rahmat dengan RH Ketua LSM RB dan kenapa demo dilakukan setelah Roni Rahmat berangkat umroh yang diketahui Roni Rahmat juga habis masa jabatannya sebagai Plt disdik Riau, hal ini parut kita pertanyakan?
Masyarakat Riau pasti sangat cerdas dalam membaca situasi saat ini dan bisa menilai kemana arah dan tujuan demo ini sebenarnya, apakah benar murni perjuangkan aspirasi atau diduga ada maksud tertentu dari aksi “sesuai pemesan”.
Aksi unjuk rasa di depan gedung Dinas Pendidikan Riau ini adalah kali kedua dari LSM RB, dengan isi tuntutan sama,dan menghadirkan sekitar 100 an massa, koordinator demo bernama inisial IG tampak dengan semangat yang membara teriakkan isi tuntutan mereka.
Tapi anehnya koordinator lapangan LSM RB, IG sebelum menggelar aksi demo terlebih dahulu men japri oknum petinggi ASN Disdik dan sebar fotonya sendiri sambil memegang sepucuk surat edaran pemberitahuan akan digelar aksi demo nantinya,dan tujuan maksud dari foto tersebut tidak diketahui secara pasti.
Juga diketahui dari informasi sebelumnya bahwa RH diduga juga ada meminta sejumlah uang kepada oknum ASN disdik sejumlah 15 juta dan 5 juta yang tidak terakomodir (seperti melakukan tawar menawar) dalam pesan singkat antara RH kepada ASN disdik yang berhasil didapatkan oleh Tim media sebagai bukti, sebelum aksi demo digelar pada tanggal 12/09/2024 yang lalu.
Informasi dari narsum di Dinas Pendidikan yang tidak mau disebut namanya juga mengatakan bahwa RH ini juga pernah minta bantu ke Disdik saat PPDB 2024, ada puluhan anak anak yang dia masukan ke sekolah SMA yang dia minta, apakah jual beli bangku yang mereka sampaikan itu diluar anak anak yang mereka rekomendasikan,
Dan berapa nominal yang harus dibayar oleh orang tua siswa jika anak anak mereka lolos dan masuk ke tempat sekolah yang mereka inginkan, ini harus ditelusuri oleh aparat penegak hukum, RH ini seperti menepuk air didulang, yang kena muka sendiri, ujar narsum
Sudah jadi rahasia umum bagi Masyarakat Kota Pekanbaru adanya “calo” yang bisa membantu meloloskan siswa kesekolah favorit walaupun tidak lolos saat pendaftaran PPDB dengan membayar sejumlah uang, yang besar nya tergantung sekolah yang dituju,
Tahun yang lalu sempat dihebohkan berita orang tua murid meminta uang nya dikembalikan karena anak mereka tidak diterima oleh sekolah yang dituju, nominal angka juga bernilai fantastis, 20-30 juta per siswa untuk sekolah favorit.
“Data siswa yg di masukkan RH ada sama ketua PPDB dan Plt Disdik Roni Rahmat” imbuh narsum.
Disebutkan dalam sebuah berita salah satu media online mengatakan bahwa massa aksi lontarkan ancaman, meminta Plt Kadisdik Riau yang baru Edi Rusmadinata harus dipertemukan dengan massa aksi selambat-lambatnya 15 hari yaitu tanggal 8 Oktober 2024,
Disini APH harus lebih jeli kenapa massa aksi ngotot dipertemukan dengan Plt Kadisdik yang baru dengan memberi tenggang waktu.
Seharusnya massa aksi fokus dengan bukti bukti sesuai yang mereka tuduhkan dan menyerahkan bukti tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mempermudah aparatur negara menyingkap tabir tudingan tersebut.
Juga terlalu naif jika kita bicara terkait Pendidikan di Provinsi Riau yang mereka sebut tidak bermutu, padahal saat ini Riau dikenal sebagai tempat tujuan Pendidikan di Pulau Sumatera,
Berapa banyak lulusan SMA/SMK yang melanjutkan pendidikan di Universitas, dan berapa banyak siswa yang berprestasi di kancah Nasional maupun Internasional, berapa banyak insinyur serta ahli hukum dan politik yang telah lahir dari Provinsi Riau ini.
Tim Media ini sangat mendukung aksi yang digelar hari ini jika benar murni menyampaikan aspirasi, bukan aksi dendam pribadi dan bukan pula demo yang ditunggangi oleh oknum,
Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah terkait jual beli baju seragam yang memberatkan orang tua Siswa/i, serta dugaan penyalahgunaan dana BOS oleh kepsek harus diusut secara tuntas dan itu tugas dari APH.
Disaat Tim media konfirmasi perihal aksi unjuk rasa mantan Plt disdik Roni Rahmat tidak juga mau berikan jawaban walaupun chatting via telpon pribadi centang dua tanda dibaca, dan telpon tak diangkat.
Besok kamis (26/09/2024) tim media ini akan segera menemui Dewan Pendidikan serta Ombudsman menanyakan perihal tuntutan dari LSM RB.
Sumber: mataxpost
Rls*AMC
(Tim X)