Mentengnews.com – Tangerang – Banten:
Banyaknya pungutan didalam dunia pendidikan membuat perhatian serius semua pihak, karena kita ketahui bersama bahwa Pemerintah Pusat dan Daerah saat ini menaruh perhatian khusus kepada anak-anak Bangsa yang ingin bersekolah.
Pemerintah menggelontorkan anggaran yang sangat besar untuk dunia pendidikan, seperti pembangunan sekolah dan biaya perlengkapan untuk belajar, itu artinya pihak sekolah tidak dibolehkan lagi untuk melakukan berbagai macam pungutan dan anggaran di dunia pendidikan yang digelontorkan seperti Dana BOS harus dipergunakan sebagaimana mestinya. Senin (16/6/2025).
Dari informasi yang didapat oleh media ini, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, saat ini menjadi perhatian publik dan orang tua wali murid, pasalnya Sekolah ini diduga kuat melakukan penyelewengan anggaran rehabilitasi sekolah Tahun Anggaran 2025, penyelewengan ini dilakukan oleh pihak sekolah diduga dengan cara melakukan Mark up anggaran.
Tim investigasi awak media, berasumsi bahwa rehabilitas sekolah (ruang kelas) ini merupakan ajang Korupsi
Salah satu masyarakat setempat yang juga merupakan orang tua wali murid, yang enggan disebutkan namanya kepada media ini mengatakan bahwa rehabilitasi ruang kelas ini menggunakan Dana Alokasi khusus (DAK), yang bersumber dari dana APBD tahun 2025 melalui dinas Pendidikan.
”Pemenang tender pekerjaan itu CV. Padiungu Pertama dengan pagu anggaran sebesar Rp. 488.295.000.00., namun dari pekerjaan tersebut terlihat amburadul,” ujar narasumber
“Kita dapat melihat sendiri tampak material diduga tidak sesuai standar RAB yang umum digunakan, harusnya bahan yang digunakan ialah bahan-bahan berkualitas bukannya memakai besi bekas yang mudah karat, akibat nya tidak akan tahan lama.
Tim investigasi awak media wak bersambung Ketua LSM Kompos Nusantara, Bung Irwan, mendatangi dan mencoba mengkonfirmasi salah satu perkerjanya
Saat di lokasi tim menanyakan terkait adanya rehabilitasi ruang sekolah dengan menggunakan bahan-bahan meterial yang bekas,
Kemudian, dia menjawab,” Saya tidak mengetahui, Saya cuma kerja disini masalah itu saya tidak tau coba konfirmasi sama (H. Endang) yang punya CV. ujar salah satu pekerja proyek
Awak media melanjutkan pertanyaan terhadap pekerja tersebut terkait (RAB) “Dia menjawab, kita tidak tahu Pak, coba tanya sama mandornya mungkin dia tau, dan mandornya saat ini dia lagi beristirahat, ujar pekerja
Terkait hal tersebut, Ketua LSM Kompos Nusantara dan tim investigasi awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah menggunakan no telp via WhatsApp nya yang bernomor 0858 8229 3xxx, terkait perkejaan tersebut, namun hingga berita ini ditayangkan kepala sekolah belum menjawab konfirmasi dari awak media dan tim.
Bersambung,,,…..
(Rusdin/Rio)