Mentengnews.com – Pekanbaru :
Konflik pertanahan di Provinsi Riau tampaknya tak kunjung usai. Salah satu kasus yang mencuat adalah keresahan warga Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, khususnya warga Perumahan Mahkota Riau dan Fajar Kualu Damai di Jalan Sukakarya Ujung.
Warga mengaku resah akibat aksi perusakan lingkungan oleh oknum tak bertanggung jawab. Tanaman dan pepohonan yang telah dipelihara puluhan tahun dilaporkan telah diratakan menggunakan alat berat, menyebabkan kerusakan lingkungan serta menghilangkan mata pencaharian sebagian warga.
“Saya kehilangan sumber penghidupan akibat tanaman yang diratakan begitu saja. Kini, setiap hujan lebat turun, rumah saya kebanjiran,” kata Afri Hardi, warga setempat.
Hal serupa disampaikan Muhammad Daniel, warga Perumahan Mahkota Riau. “Rumah saya tergenang air. Seperti tidur di atas perahu. Mereka tidak menghormati hak-hak tetangga. Tidak ada kajian AMDAL atau dokumen lingkungan lainnya,” ujarnya, Sabtu (5/7/2025).
Tokoh masyarakat Kampar, Dr. Elviriadi, menyebut persoalan ini tidak bisa dilepaskan dari dugaan praktik mafia tanah. “Dalam SKGR kami, tanah sebelah adalah milik Mugiharjo. Tapi kini muncul berbagai pihak yang mengklaim dengan nama-nama berbeda. Saat diminta menunjukkan surat legalitas, mereka menghindar. Sementara jalan perumahan kami rusak dilalui truk besar,” ungkapnya.
Warga sudah menempuh berbagai jalur resmi: mendatangi kantor camat, DPRD Kampar dan DPRD Riau, Kantor BPN Kampar, hingga melapor ke Polres Kampar dan Ombudsman RI. Namun semua upaya itu belum membuahkan hasil yang signifikan.
Sebagai bentuk protes terakhir, masyarakat bersama berbagai elemen akan menggelar aksi besar-besaran ke Kantor Wilayah BPN Provinsi Riau di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru, pada Senin, 7 Juli 2025.
Ketua Umum KAMMI Riau, Febriansyah, S.Pi, menyatakan dukungan penuh terhadap aksi tersebut. “Kebatilan adalah musuh abadi kami. Ketika BPN Kampar berpihak kepada developer, maka KAMMI akan berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Adapun elemen yang terlibat dalam aksi ini antara lain:
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Riau
BEM Fapertapet UIN Suska Riau
LSM KOREK (Komunitas Rakyat Ekonomi Kecil)
Aliansi Aktivis Lintas Generasi
Koalisi Masyarakat Tarai Bangun Anti Mafia Tanah
Warga Perumahan Mahkota Riau dan Fajar Kualu Damai
Ketua LSM KOREK Riau, Miswan, menyampaikan apresiasi atas perjuangan warga dan mahasiswa dalam membela hak-hak masyarakat kecil.
“Kami berdiri bersama masyarakat. Sudah saatnya mafia tanah diberantas. Negara tidak boleh kalah di hadapan praktik-praktik kotor seperti ini,” tegas Miswan.
Aktivis HMI, Meldi, menambahkan, “Rapat konsolidasi sudah selesai. HMI berdiri di atas kebenaran. Yakin Usaha Sampai!”